Doa



 Doa Dalam Pandangan Islam

      Dalam ajaran Islam, doa merupakan kegiatan memohon kepada Allah terhadap sesuatu hal. Doa dalam Islam merupakan bagian paling mendasar dari ibadah. Doa dipanjatkan oleh seorang muslim ketika mengalami kesusahan maupun diberi kemudahan dalam kehidupan di dunia. Pengabulan doa dalam Islam ditentukan oleh adab, waktu dan tempat dipanjatkannya doa.Doa yang dipanjatkan oleh para nabi merupakan doa-doa yang terbaik.

     Dalam Al-Qur'an, kata do'a disebutkan sebanyak 20 kali dengan arti yang berbeda-beda. Doa dalam pengertian pertama adalah sebagai bentuk penyembahan atau ibadah. Doa dalam artian ini disebutkan dalam Surah Yunus ayat 106. Ayat ini memerintahkan kepada manusia untuk tidak berdoa (menyembah) kepada sesuatu selain Allah. Sesembahan tersebut tidak mampu memberikan manfaat maupun kerugian bagi manusia.

     Doa dalam artian berikutnya adalah ajakan. Salah satu ayat yang mengartikan doa sebagai ajakan adalah Surah Al-Baqarah ayat 23. Ayat ini menantang manusia untuk mengajak manusia penolong-penolong selain Allah jika mereka mampu. Doa juga dapat diartikan sebagai permintaan atau permohonan. Ayat yang menggunakan pengertian ini antara lain Surah Al-Mu'min ayat 60. Ayat ini merupakan perintah Allah kepada manusia untuk meminta (berdoa) kepadaNya. Allah akan memperkenankan orang yang berdoa kepadaNya.

      Doa juga dapat diartikan sebagai memanggil. Ayat yang menggunakan pengertian ini salah satunya adalah Surah Al-Isra' ayat 52. Dalam ayat ini, diseutkan bahwa akan ada hari dimana Allah akan memanggil manusia.Pengertian terakhir dari doa adalah memuji. Pengertian ini antara lain disebutkan dalam Surah Al-Isra' ayat 110. Ayat ini memerintahkan untuk memuji Allah atau memuji yang Maha Penyayang.

       Surah Al-A'raf ayat 55 merupakan salah satu dalil yang menyatakan perintah dari Allah kepada manusia untuk berdoa. Dalam ayat ini Allah memerintahkan untuk berdoa dengan kerendahan diri melalui suara yang lembut. Setelah itu Allah menyebutkan bahwa diriNya membenci manusia yang melampaui batas. Di surah yang sama namun pada ayat ke-51, Allah memerintahkan manusia untuk berdoa dengan disertai perasaan takut dan harapan. Allah menganggap sikap ini sebagai kebajikan dan ia menyatakan bahwa rahmatNya sangat dekat kepada mereka.

       Lalu pada ayat ke 60 dalam Surah Al-Mu'min, Allah meminta manusia untuk berdoa kepadanya. Allah memberikan kepastian bahwa doa tersebut pasti dikabulkan olehNya. Pada ayat 65 di surah yang sama, Allah memerintahkan manusia untuk berdoa dengan perasaan yang tulus dan ikhlas.Pada Surah Al-A'raf ayat 80, Allah memerintahkan untuk berdoa sambil menyebut asmaulhusna.

       Dalam Surah Yunus ayat 106, Allah melarang manusia untuk berdoa kepada selainNya. Allah menyebutkan bahwa mereka yang melanggar perintahnya ini termasuk orang yang zalim. Mereka meminta kepada sesuatu yang tidak mampu mendatangkan manfaat maupun kerugian kepada dirinya. Lalu pada Surah Al-Baqarah ayat 186, Allah berjanji bahwa Ia akan mengabulkan doa dari orang-orang yang hanyan memanjatkan doa kepadaNya. Allah memerintahkan manusia untuk beriman kepadaNya dan mendengarkan seruanNya agar manusia memperoleh petunjuk.

       Sunnah untuk berdoa menghadap kiblat dicontohkan oleh Nabi Muhammad ketika ia sedang wukuf di Arafah. Pada waktu itu, Nabi Muhammad berdoa hingga matahari terbenam.

       Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa Nabi Muhammad menegur seorang laki-laki yang langsung berdoa setelah menunaikan salat di masjid. Nabi Muhammad kemudian memintanya untuk tidak terburu-buru dalam berdoa dan memintanya mengucapkan pujian kepada Allah dan salawat nabi terlebih dahulu. Setelahnya, datang seorang laki-laki yang lain yang setelah salat mengucapkan pujian kepada Allah dan salawat nabi. Nabi Muhammad menghampirinya dan menyuruhnya untuk berdoa karena doanya akan dikabulkan.Pujian dalam doa dapat menggunakan rangkaian kalimat asmaulhusna dan kalimat tauhid. Ini sesuai anjuran dari Surah Al-A'raf ayat 80.

         Dalil berdoa dengan suara yang lembut dan disertai rasa takut adalah Surah Al-A'raf ayat 55-56. Dalam ayat ini, Allah berfirman kepada manusia untuk berdoa kepadaNya dengan suara yang lembut dan merendahkan diri. Bagian ayat selanjutnya membahas tentang kebencian Allah terhadap orang-orang yang melampaui batasan dengan berbuat kerusakan di Bumi. Selanjutnya Allah memerintahkan lagi untuk berdoa disertai dengan rasa takut dan harapan atas terkabulnya doa.

        Surah Al-Isra' ayat 10 menjelaskan tentang cara berdoa yang benar. Dilarang berdoa dengan mengeraskan suara dan dilaran pula berdoa dengan bisik-bisik hingga tidak kedengaran. Berdoa harus berada di antara kedua kondisi yang dilarang ini, yaitu suara yang sedang.

       Manusia harus meyakini bahwa doa merupakan bentuk kebutuhan kepada Allah. Pengingat akan hal ini ada dalam Surah Fatir ayat 15. Ayat ini mengingatkan kepada seluruh manusia bahwa Allah tidak memerlukan sesuatu apapun karena Ia adalah yang Maha Kaya dan Maha Terpuji. Manusialah yang membutuhkan Allah. Oleh karena itu, setiap pemanjatan doa harus disertai dengan keyakinan bahwa doa tersebut akan dikabulkan oleh Allah. Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa Allah akan mengikuti prasangka dari hambaNya. Seseorang yang berdoa kepada Allah akan selalu mendapatkan pengawasan dari Allah.Nabi Muhammad melarang berdoa dengan kalimat pengandaian yang sifatnya tidak pasti. Doa tidak boleh menyertakan ucapan "jika Allah menghendaki". Doa semacam ini dianggap sebagai bentuk meragukan Allah dalam pengabulan doa. Alasannya, makna doa ini berusaha memperkuat pengabulan doanya karena keyakinan bahwa Allah tidak dapat dipaksa untuk mengabulkan doa.

      Dalam sebuah hadis, Nabi Muhammad menyebutkan bahwa seorang muslim yang berdoa bukan untuk perbuatan dosa dan perbuatan yang merusak persaudaraan, maka Allah akan memberikan salah satu dari tiga hal sebagai balasannya. Hal pertama adalah pengabulan doa. Hal kedua adalah menjadikan doa sebagai simpanan untuk digunakan di akhirat. Hal ketiga adalah menghindarkan orang yang berdoa dari kejahatan.Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Jabir, Nabi Muhammad melarang berdoa untuk mencelakakan seseorang. Seseoran ini termasuk diri sendiri, harta yang dimiliki, anak-anak yang dimiliki dan pembantu yang dimiliki. Larangan ini ditetapkan karena Allah dapat mengabulkan doa ini pada waktu tertentu yang menjadi waktu pengabulan doa.Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, Nabi Muhammad SAW diketahui telah mengulangi shalatnya sebanyak tiga kali.

Post a Comment

0 Comments